Suporter Bayern Munchen Sebut Polisi Indonesia Pembunuh Dalam Tragedi Kanjuruhan!

Sepakbola

LiveBola.id – Suporter Bayern Munich menunjukkan solidaritas untuk Aremania terkait Tragedi Kanjuruhan akhir pekan lalu. Mereka juga melontarkan pesan menohok untuk para polisi yang dinilai bersalah dalam peristiwa tersebut.

Spanduk dukungan untuk Aremania dibentangkan oleh suporter Bayern sebelum laga Bayern melawan Viktoria Plzen di ajang Liga Champions, Rabu (5/10/2022) dini hari WIB. Mereka mengkritisi tindakan polisi yang menembak gas air mata ke arah tribune.

Lebih dari 100 orang dibunuh oleh polisi. Ingatlah para korban tewas di Kanjuruhan!” begitu bunyi spanduk yang ditampilkan suporter Bayern, bersamaan dengan acara mengheningkan cipta untuk mengenang 131 korban tewas, lebih dari 30 di antaranya anak-anak

 

Baca Juga: Jadwal Siaran Langsung Liga Champions Di SCTV Pekan Ini, 4-6 Oktober 2022

 

Tragedi Kanjuruhan terjadi usai Arema tumbang 2-3 dari Persebaya dalam lanjutan Liga 1 musim ini, Sabtu (1/10) lalu. Berawal dari kericuhan di dalam lapangan karena banyaknya suporter yang turun, polisi kemudian menembakkan gas air mata.

Tembakan ke arah tribune menimbulkan kepanikan di antara suporter yang kemudian berdesakan menuju pintu keluar. Banyak dari mereka sulit bernapas karena terkena langsung gas air mata. Kepanikan membuat penonton saling injak untuk keluar stadion.

Peristiwa ini mendapat sorotan internasional karena merupakan tragedi sepakbola dengan korban tertinggi kedua di dunia. Media luar negeri berbondong-bondong memberitakan kejadian ini. Pemerintah juga langsung turun tangan membentuk tim investigasi.

Sejauh ini, Komisi Disiplin PSSI telah menjatuhkan hukuman berat untuk Arema FC. Mereka didenda 250 juta dan harus berkandang 250 km dari Malang di sisa musim ini tanpa boleh dihadiri suporter.

Tak cuma itu, larangan beraktivitas seumur hidup di sepakbola juga dijatuhkan kepada Abdul Haris (ketua panpel Arema FC) dan Suko Sutrisno (kepala petugas keamanan Arema FC). Sementara di pihak kepolisian, Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat dan 9 komandan Brimob Polda Jatim dicopot dari jabatannya